Nilai-nilai dan budaya kerajaan islam di samudra pasai

Maret 29, 2021

Hanan Hafizhan Fadly (16)
X MIPA 1
Sejarah Indonesia


NILAI-NILAI & BUDAYA KERAJAAN ISLAM DI SAMUDRA PASAI

         
           KERAJAAN SAMUDRA PASAI
                       



Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa kurang lebih 29 tahun yaitu pada tahun 1297 M hingga tahun 1326 M. Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.
 Terdapat nilai keterbukaan, kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golongan masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang selalu dekat dengan rakyat.

 Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada kehidupan sosial, masyarakat Samudra Pasai menjadi makmur. Dan di samping itu juga kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai dengan syariat Islam. Kerajaan Samudera Pasai juga berkembang sebagai penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut Arab Jawi. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama, dan Sultan juga sangat hormat pada para
tamu yang datang, bahkan tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu. Samudra Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai.







Daftar Pustaka

Aceh, P. (2018, Januari 22). Kerajaan Samudera Pasai. https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/kerajaan-samudera-pasai

kelasxipa2. (2014, Mei 19) 
https://tenscience2history.wordpress.com/2014/05/19/kerajaan-samudera-pasai/

Ristaniaej. (2019, Oktober 9). Budaya Kerajaan Samudera Pasai


-------------------------------------------------------------------